Ciblek yang jinak adalah burung yang mudah dilatih dan cenderung memiliki mental yang baik. Untuk mendapatkan burung dengan sifat tersebut, dibutuhkan pelatihan-pelatihan atau semacam terapi agar burung bisa menjadi apa yang kita inginkan.
Menjinakkan ciblek tidak seperti menjinakkan paruh bengkok yang harus dirayu dulu agar mau berkenalan dengan kita. Perbedaan utama terletak pada karakter dan memorinya, sebab burung paruh bengkok seperti lovebird, parkit, dan nuri memiliki kecerdasan di atas rata-rata jenis burung lainnya.
Tetapi, sebagian terapi yang diberikan pada ciblek agar jinak sama seperti pada paruh bengkok, yaitu memandikannya hingga basah kuyup. Anda bisa menyemprotnya hingga basah kuyup dengan menggunakan sprayer. Sebab kalau menggunakan metode dipegang sebagaimana paruh bengkok dan perkutut, kemungkinan besar pleci dan ciblek Anda akan terbang entah ke mana.
Setelah memandikannya hingga basah kuyup, burung tidak akan bisa terbang atau kesulitan bergerak. Pada saat itu, Anda bisa memasukan tangan ke dalam sangkarnya, lalu mencoba menyentuh bagian kepala ciblek, sekadar mengusap-usap kepalanya.
Lakukan hal ini secara rutin setiap kali burung selesai dimandikan. Bahkan untuk mempercepat proses penjinakan, frekuensi mandi hingga basah kuyup bisa dilakukan lebih dari sekali dalam sehari. Jangan lupa sediakan 1 ekor ulat hongkong berwarna putih. Berikan ulat hongkong tersebut secara langsung menggunakan tangan kita yang masuk ke dalam sangkar. Jika burung mau mengambilnya, itu berarti proses penjinakan akan berjalan lebih cepat dan lebih mudah.
Selanjutnya, burung ciblek yang masih lepek (basah kuyup) dijemur dengan meletakkannya di bawah atau di tanah, jadi tidak digantung. Sangkar bisa diletakkan pada lokasi yang ramai aktivitas, misalnya di depan warung, depan jalan, atau depan rumah yang banyak orang lalu lalang. Yang penting burung harus selalu dipantau, agar jangan sampai diangkut orang.
Dengan rutin melakukan hal tersebut setiap hari, maka penjinakan burung ciblek akan memberi peluang keberhasilan lebih tinggi. Kalau burung terbiasa dengan perlakuan tersebut, dia akan berubah menjadi semi jinak. Setelah itu, Anda bisa melangkah ke proses penjinakan berikutnya, yaitu agar burung bisa menjadi jinak total.
0 comments:
Post a Comment